Selama ini sejagat hanya
mengetahui Halloween salah satu acara memperingati kematian, bangkitnya
para hantu, dan arwah. Biasanya warga dunia merayakannya dengan memakai
kostum menyeramkan, namun seiring berkembangnya waktu menjadi unik dan
tidak biasa seperti kostum robot atau tokoh kartun.
Ternyata merayakan kematian bukan
milik Halloween saja. Di beberapa negara ada festival kematian
diperingati saban tahun atau ada hal tertentu. Dilansir dari
listverse.com, setidaknya ada lima parade untuk mengingat peristiwa
berakhirnya hidup.
Seperti apa perayaan itu? Berikut ulasannya.
1. Famadihana, Madagascar
Madagascar memang tidak mempunyai
waktu khusus untuk memperingati sebuah kematian. Namun ada perayaan
bernama Famadihana yakni membongkar sebuah makam. Jenazah dalam kuburan
diangkat dan dikenakan kain sutera lalu diarak keliling pemakaman
bersama musik pengiring.
Tradisi ini datang dari penganut
keyakinan Malagasy. Para penganut keyakinan ini percaya ruh orang mati
tidak dapat kembali ke alam baka sebelum tubuhnya menjadi busuk. Tiap
tujuh tahun sekali, mayat diangkat, dibungkus ulang, lalu dimasukkan
kembali ke liang lahat bersama pesta besar-besaran. Perayaan ini
melibatkan keluarga si jenazah.
2. Festival hantu lapar, China
Festival hantu lapar dirayakan
warga China setiap malam ke-15 bulan ketujuh dalam kalender China. Bulan
ini dikenal dengan bulannya para setan dan dipercaya arwah, jin, hantu
bangkit dari alam kubur.
Selama bulan itu, semua keluarga
di China wajib mengosongkan satu kursi dalam meja makan atau di ruang
keluarga untuk mengingat mereka telah tiada. Mereka juga membakar uang
kertas selama festival berlangsung. Setelah perayaan berakhir, para
warga China menuntun hantu kembali ke bawah tanah dengan menlarungkan
lentera berbentuk bunga teratai di sungai atau danau.
3. Lemuria, Italia
Lemuria merupakan tradisi Roma
kuno untuk mengusir roh jahat nenek moyang dari sebuah rumah. Setiap
tempat tinggal harus dibersihkan oleh kepala rumah tangga dengan bangun
tengah malam dan membasuh tangannya tiga kali. Lalu berjalan-jalan tanpa
alas kaki ke sekeliling rumah sambil melemparkan kacang hitam dari atas
bahu sebanyak sembilan kali. Dia juga merapal mantra 'jadikan kacang
ini sebagai penebus bagi saya dan nenek moyang saya'. Ritual ini masih
banyak dilakukan orang-orang Italia hingga saat ini.
4. Hari Raya Kematian, Meksiko
Hari Raya Kematian di Meksiko
diadakan tiap dua hari awal November dan ini sudah masuk dalam rangkaian
libur di negara itu. Perayaan ditandai dengan patung-patung tengkorak
berada di tempat umum se-antero negara itu.
Hari raya Kematian aslinya
memperingati musim panen Suku Aztec, suku asli Meksiko. Sebulan penuh
mereka merayakan persembahan untuk Dewi Mictecacihual, Dewi Kematian.
Meski perayaannya dekat dengan Halloween namun peringatan ini lebih
hangat. Banyak kegembiraan, nyanyian, dan dansa sepanjang malam.
5. Pitru Paksha, India
Festival Pitru Paksha merupakan
tradisi Hindu di bulan Aswin dalam kalender agama itu. Perayaan berjalan
selama dua minggu untuk memperingati ruh dan arwah nenek moyang serta
pendahulu mereka.
Dalam mitologi Hindu saat arwah
prajurit Karna mencapai surga, dia tidak menemukan apa-apa untuk dimakan
selain emas. Karna memohon pada Batara Indra untuk diberikan makanan
namun Indra menolak lantaran semasa hidup Karna tidak pernah memberikan
makanan pada leluhurnya. Akhirnya, dia membuat kesepakatan dengan Indra
agar diturunkan ke bumi selama dua minggu untuk memberikan air dan
makanan pada semua orang.